Cara Menyusun Deskripsi Produk yang Menjual

Table of Contents

Bro, bayangin lo unggah produk di Shopee atau Instagram, deskripsinya cuma beberapa kalimat, tapi pembeli langsung antre kirim chat “Mau pesen!” kayak lagi flash sale. Cuan ngalir, toko lo rame, cuma gara-gara kata-kata yang lo tulis. “Emang bisa gitu?” Bisa banget! Stay sampai akhir, gue bakal kasih tahu 5 cara simpel menyusun deskripsi produk yang bikin orang nggak tahan buat beli, meski lo nggak jago nulis. Lo bakal ngerasa, “Gila, ini mah gampang banget, kenapa gue nggak coba dari dulu?”

Kenapa Deskripsi Produk Lo Gagal Bikin Pembeli Tertarik?

Pernah nggak lo capek bikin foto produk kece, kasih harga murah, tapi pas lihat deskripsi di Shopee atau Instagram, pembeli cuma scroll lewat? Atau lo nulis panjang-panjang, tapi yang beli tetep nol? Gue ngerti banget. Dulu, gue juga gitu. Jualan casing HP, foto udah ciamik, harga kompetitif, tapi deskripsinya cuma “Casing HP, 25 ribu, minat DM.” Hasilnya? Sepi. Kayak nulis surat cinta tapi nggak ada yang baca. Rasanya kayak, “Produk gue bagus, kok nggak laku?”

Masalahnya, banyak pebisnis online, terutama pemula, nggak tahu caranya bikin deskripsi produk yang “nyanyi” ke hati pembeli. Lo mungkin nulis apa adanya—ukuran, warna, harga—tapi nggak bikin pembeli ngerasa, “Gue harus beli ini sekarang!” Atau lo copas deskripsi dari supplier, eh, malah sama kayak toko sebelah. Buka X, lo lihat penjual lain punya deskripsi yang bikin orang langsung klik “beli”, sementara lo cuma mikir, “Mereka nulis apa, sih?” Yang bikin frustrasi, info di luar sana sering cuma bilang, “Bikin deskripsi yang menarik!” tapi nggak ngasih tahu caranya. Lo tahu deskripsi produk adalah kunci penjualan online—bisa bikin orang jatuh cinta sama produk lo—tapi lo nggak tahu gimana bikinnya biar ngena.

5 Cara Simpel Menyusun Deskripsi Produk yang Menjual

Tenang, bro, gue nggak cuma cerita doang. Sekarang, gue kasih 5 langkah praktis buat menyusun deskripsi produk yang bikin pembeli kepincut, bahkan kalau lo nggak jago nulis. Ini langkah-langkah yang udah gue coba sendiri dan terbukti works, cocok buat jualan di marketplace, sosmed, atau website. Siap? Let’s dive in!

1. Mulai dengan Masalah Pembeli, Bukan Cuma Fitur Produk

Pembeli nggak peduli sama spesifikasi produk kalau nggak relate sama masalah mereka. Makanya, buka deskripsi lo dengan pain point yang mereka rasain.
Caranya?

  • Tulis apa yang bikin pembeli pusing. Contoh: kalau jual sabun muka, mulai dengan, “Capek sama kulit kusam yang bikin lo nggak PD selfie?” (2 menit).

  • Sambung ke solusi yang produk lo kasih. “Sabun muka ini bikin kulit lo cerah dalam 7 hari, tanpa bikin kering!” (2 menit).

  • Pakai bahasa yang mereka ngerti, kayak ngobrol sama temen. Jangan kaku kayak brosur apotek.
    Value Tinggi: Deskripsi yang nyanyi ke masalah pembeli bikin mereka ngerasa, “Ini gue banget!” Mereka langsung kepo dan scroll buat tahu lebih banyak.
    Pro Tip: Cek kolom komentar di X atau TikTok buat tahu apa yang audiens lo keluhin. Misalnya, kalau mereka bilang “casing HP gampang pecah”, tulis, “Bosen ganti casing tiap bulan? Ini solusinya!”

2. Ceritain Manfaat dengan Storytelling yang Relate

Pembeli nggak cuma beli barang, mereka beli solusi dan cerita. Pakai storytelling biar deskripsi lo nggak cuma kering soal fitur.
Caranya?

  • Ceritain pengalaman lo atau bayangin masalah pembeli. Contoh: “Dulu gue stress sama bibir kering, sampe ketemu lip balm ini. Sekarang? Lembap seharian, PD ngomong di depan orang!” (3 menit).

  • Fokus ke manfaat, bukan cuma fitur. Jangan cuma bilang, “Casing HP 3mm.” Tulis, “Casing ini tahan banting, lo nggak perlu takut HP jatuh lagi!” (2 menit).

  • Tambahin detail kecil biar autentik, misalnya, “Lip balm ini baunya minty, tapi nggak nyegrak.” (1 menit).
    Value Tinggi: Storytelling bikin pembeli connect secara emosional, jadi mereka ngerasa produk lo adalah jawaban buat hidup mereka. Konversi bisa naik 30% kalau cerita lo ngena.
    Pro Tip: Tulis cerita di notes HP, baca keras-keras. Kalau lo sendiri nggak excited, rewrite sampai bikin lo pengen beli.

3. Gunakan Bahasa yang Jual Tanpa Terasa Jualan

Deskripsi yang bagus bikin pembeli pengen beli tanpa ngerasa dipaksa. Pakai bahasa yang santai, persuasif, dan bikin mereka bayangin pake produk lo.
Caranya?

  • Pakai kata-kata yang ngegambarin pengalaman. Contoh: “Bayangin ngemil keripik pedas ini sambil nonton Netflix, pedesnya bikin melek!” (2 menit).

  • Tambahin kata yang ciptain urgensi (FOMO). Contoh: “Stok cuma 20, besok udah nggak restock!” (1 menit).

  • Hindari jargon teknis. Jangan bilang, “Sabun dengan pH 5.5.” Tulis, “Sabun ini lembut, nggak bikin kulit kering!” (2 menit).
    Value Tinggi: Bahasa yang santai tapi persuasif bikin pembeli ngerasa ngobrol sama temen, bukan sales. Mereka lebih gampang klik “beli” karena nggak ngerasa dijualin.
    Pro Tip: Amati deskripsi toko besar di Shopee atau Instagram. Catet kata-kata yang bikin lo pengen beli, adaptasi ke gaya lo.

4. Tambahin Bukti Biar Pembeli Yakin (Social Proof)

Pembeli online gampang ragu, apalagi kalau toko lo baru. Tunjukin bukti bahwa produk lo beneran bagus biar mereka percaya.
Caranya?

  • Tulis testimoni dari pembeli (kalau belum ada, minta temen atau keluarga coba produk lo). Contoh: “Sis Ani: ‘Casing ini awet, udah jatuh 3x tetep oke!’” (2 menit).

  • Ceritain angka kalau ada, misalnya, “Udah 50 orang beli keripik ini minggu ini!” (1 menit).

  • Kalau produk lo punya sertifikasi, tulis. Contoh: “Sabun muka BPOM, aman buat kulit sensitif.” (2 menit).
    Value Tinggi: Social proof bikin pembeli ngerasa aman, jadi mereka nggak ragu beli. Deskripsi dengan testimoni bisa naikin konversi 20-40%.
    Pro Tip: Kalau jual di Shopee, minta pembeli kasih review bintang 5, terus masukin kutipan review itu ke deskripsi produk lain.

5. Tutup dengan Call to Action (CTA) yang Jelas dan Menggoda

Deskripsi lo nggak bakal works kalau nggak ngasih tahu pembeli apa yang harus mereka lakuin. CTA yang kuat bikin mereka langsung action.
Caranya?

  • Tulis CTA yang spesifik dan aktif. Contoh: “Pesan sekarang via WA, stok tinggal 10!” atau “Klik ‘Beli’ sebelum diskon habis!” (2 menit).

  • Tambahin alasan kenapa harus buru-buru, misalnya, “Gratis ongkir khusus hari ini!” (1 menit).

  • Ulangi CTA di akhir deskripsi, tapi variasi. Contoh: “Jangan sampai kehabisan, chat WA sekarang!” (1 menit).
    Value Tinggi: CTA yang jelas ngurangin bingungnya pembeli, bikin mereka langsung klik “beli” atau chat. Closing bisa naik 50% kalau CTA lo tepat.
    Pro Tip: Tes 2 CTA, misalnya “Pesan Sekarang” vs “Ambil Promo Ini”. Lihat mana yang lebih banyak dapet respons di Shopee atau sosmed.

Mindset Biar Deskripsi Lo Jadi Magnet Cuan

  • Konsisten Latihan: Tulis 1 deskripsi per hari, meski cuma latihan. Semakin sering, semakin jago lo bikin kata-kata yang ngena.

  • Amati yang Viral: Cek deskripsi penjual besar di X atau Shopee. Catet apa yang bikin lo pengen beli, adaptasi ke produk lo.

  • Jangan Takut Gagal: Deskripsi lo sepi? Wajar. Ganti cerita atau CTA, coba lagi. Menulis itu kayak main game—butuh practice.

Kenapa ini works? Deskripsi produk yang menjual mainin psikologi pembeli: nyanyi ke masalah mereka, bikin connect lewat cerita, pakai bahasa persuasif, kasih bukti, dan dorong action. Lo nggak perlu jago copywriting—cuma butuh HP, kreativitas, dan kemauan buat coba. Deskripsi produk itu kayak penutup deal: kalau lo bikin bener, pembeli bakal antre tanpa lo kejar-kejar.

Ayo, Tulis Deskripsi Lo Sekarang!

Gue tahu, bro, nulis deskripsi produk itu kayak nyanyi di depan umum—ngeri-ngeri sedap. Tapi coba bayangin: seminggu dari sekarang, toko lo rame, chat pembeli ngalir, dan lo bangga karena berhasil bikin kata-kata yang bikin cuan. Nggak perlu tunggu “jago nulis” atau “ide sempurna”. Pilih 1 langkah dari tadi, mulai kecil, dan gaspol!

Malam ini, coba tulis deskripsi baru buat 1 produk lo pake trik storytelling, atau tambahin CTA kece di Shopee. Satu chat “Mau pesen!” aja udah bikin lo ketagihan, percaya deh! Komentar di bawah, bro, langkah mana yang mau lo coba? Atau, kalau udah pernah bikin deskripsi yang laku, ceritain dong pengalaman lo biar kita belajar bareng. Ayo, jangan cuma scrolling—waktunya lo bikin deskripsi yang bikin pembeli jatuh cinta sama produk lo!

Posting Komentar